HIPKI adalah singkatan dari Himpunan Penyelenggara Kursus Indonesia merupakan suatu wadah perkumpulan bagi para pengelola kursus. Di Kabupaten Kediri saya pernah menjadi pengurus selama satu periode. Banyak suka dukanya. Secara kelembagaan HIPKI tidak punya hubungan struktural dengan lembaga pemerintah. HIPKI sebagai mitra kerja pemerintah yang punya garis koordinatif dengan Diknas subdin Dikluspora.
Beberapa tahun terakhir ini subdin Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olah Raga memberikan perhatian kepada pengelola kursus di Kabupaten Kediri untuk mengadakan kegiatan peningkatan kualitas pengelola kursus. Dinas tersebut mengundang pengelola kursus untuk menghadiri workshop dan pelatihan di akhir tahun.
Banyak pengelola kursus yang ada di Kabupaten Kediri. Saya punya data ketika menjadi ketua HIPKI, baik kursus Menjahit, Komputer, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Mengemudi dll. Mayoritas adalah Kursus Bahasa Inggris dan tempatnya adalah di Pare. Dalam kegiatan diatas peserta workshopnya 80% dari Pare.
Hal yang sangat memprihatinkan di Pare adalah sulitnya komunikasi antar pengelola kursus. Mereka susah dipertemukan. Saya kurang tahu apa alasannya? Kalau yang dikhawatirkan adalah soal rivalitas sebetulnya itu adalah hal yang wajar dan biasa. Bukan berarti bahwa kegiatan 'silaturrohim' antar pengelola kursus adalah campur tangan atau ingin "mengintip" rahasia Rumah Tangga kurususan. Tidak! Tapi untuk membangun komunikasi. Maka sangat tepat sekali manakala pemerintah setempat menjembatani para pengelola kursus tersebut. Jangan sampai potensi yang ada di Pare menjadi salah arah karena kurang adanya komunikasi dan koordinasi.
Hal yang sangat memprihatinkan di Pare adalah sulitnya komunikasi antar pengelola kursus. Mereka susah dipertemukan. Saya kurang tahu apa alasannya? Kalau yang dikhawatirkan adalah soal rivalitas sebetulnya itu adalah hal yang wajar dan biasa. Bukan berarti bahwa kegiatan 'silaturrohim' antar pengelola kursus adalah campur tangan atau ingin "mengintip" rahasia Rumah Tangga kurususan. Tidak! Tapi untuk membangun komunikasi. Maka sangat tepat sekali manakala pemerintah setempat menjembatani para pengelola kursus tersebut. Jangan sampai potensi yang ada di Pare menjadi salah arah karena kurang adanya komunikasi dan koordinasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar