VIVAnews –Gunung Dieng mulai berbahaya. Disertai gempa berkali-kali, kawah gunung itu terus menyemburkan gas beracun. Sehari bisa 13 kali. Warga dilarang mendekat. Harus menjauh. “Sebab itu sangat berbahaya,” kata Kepala Markas Palang Merah Indonesia, Banjarnegara, Edi Purwanto.
Hingga Senin 30 Maret 2011, Palang Merah Indonesia terus mengevakuasi warga. Mereka yang dievakuasi adalah warga Desa Sumberejo. Mereka bertahun-tahun menetap di desa sekitar gunung itu.
Dari pengamatan di lapangan, kadar C02 di kawah gunung itu naik menjadi 0,86 persen volume. Padahal batas aman kandungan Co2 itu hanya 0,5 persen.
Di gunung itu memang terdapat sejumlah kawah. Dan yang paling berbahaya adalah Kawah Timang. Kawah itu terus-terusan menyemburkan Co2. Juga gempa vulkanik. Karena itu pemerintah setempat dan PMI melarang keras warga yang mendekat ke situ.
Selain Kawah Timang itu, yang juga dipantau ketat adalah Kawah Sinila. Dan Sinila sesungguhnya sudah lama juga diawasi ketat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Sinila punya sejarah kelam. Membuat warga di sekitarnya merinding. Tahun 1979, misalnya, Sinila pernah erupsi freatik. Sejumlah 149 warga tewas. Karena menghirup Co2 yang diambang batas. Itu sebabnya warga diminta waspada dengan kawah ini.
PMI hingga kini kesulitan menyediakan masker untuk warga di sekitar gunung itu. Sebab harganya mahal.”Kami menampung jika ada yang ingin memberikan bantuan,” kata Edi. Untuk sementara, masker dibagikan hanya kepada para petugas yang memantau di dekat gunung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar