VIVAnews - Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, menyempatkan diri saat reses bertemu Imam Supriyanto yang mengaku mantan Menteri Negara Islam Indonesia KW 9.
Priyo mengaku, mendapat sejumlah informasi mengenai NII. "Disampaikan kepada saya bahwa benar [NII] merekrut kalangan anggota dari mahasiswa, pelajar, birokrasi, artis bahkan partai politik, di antaranya Golkar, Demokrat, dan lain-lain," kata Priyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 2 Mei 2011.
Namun, kader NII yang di Golkar dan Demokrat itu, kata Priyo, belum masuk kepengurusan Golkar. "Yang menarik adalah NII tidak mengajarkan terorisme, kekerasan," kata Priyo.
NII hanya menginstruksikan infak dan pembentukan yayasan pendidikan. Uang ini sebagian didepositokan di bank-bank.
"Mereka menyiapkan Ibukota daerah yang dikuasai dulu untuk hijrah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ke NII. Saya mengernyitkan dahi lagi, kok aparat kembali kecolongan?" kata Priyo.
Soal uang yang dikumpulkan, Priyo mendapat informasi juga ada yang disimpan di Bank Century. "Fakta ini menjadi bahan bagi Tim Pengawas Kasus Century," kata Priyo yang Ketua Partai Golkar itu.
"Saya akan menjadikan ini sebagai informasi utama. Terkait aset-aset seperti tanah agar digunakan sebagai bahan Timwas Century. Termasuk dalam waktu tidak terlalu lama agar Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan untuk melacak nama-nama yang disebut."
Atas informasi Imam ini, Priyo mengucapkan terima kasih. Imam juga disarankan Priyo meminta perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
"Inilah saatnya kita minta lakukan evaluasi menyeluruh untuk melakukan langkah-langkah terbaik menangkal pendirian negara di atas negara. Aparat intelijen kita kecolongan dalam angka besar," kata Priyo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar