Rabu, 27 April 2011

Kisah Mahasiswa Brawijaya Jadi Target NII



VIVAnews
- Pengakuan serupa soal jerat pengikut Negara Islam Indonesia juga pernah dialami Hanif Nashrullah, alumni Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur. Dia mengatakan kelompok NII tidak beretika, pentang menyerah, cenderung agresif dan tidak punya rasa takut menjalankan misinya.

"Menurut saya, mereka (pengikut NII) bersikap berani karena merasa kuat dan jumlahnya sudah banyak tersebar di semua tempat," kata Hanif saat berbincang dengan VIVAnews.com, Rabu 27 April 2011.

Hanif berbagi sedikit soal pengalaman buruknya. Saat itu sekitar tahun 2000 dia masih kuliah di jurusan Sastra Inggris, Universitas Brawijaya, Malang. Rumah kos yang dihuninya kerap didatangi kelompok NII. Banyak di antara mereka yang tidak dikenal, tapi di antara mereka ada juga kakak kelas di kampusnya.

Menurut Hanif, para tamu itu terlihat 'sok akrab'. Mereka mengajak ngobrol dan sering melontarkan pertanyaan. Termasuk, memancing-mancing untuk diskusi dengan materi agama. "Karena belum tahu, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Penampilan mereka biasa, tidak berjenggot atau celana tinggi (cingkrang)," katanya.

Meski mengaku risih, pemuda asal Madura ini tidak kuasa menolak kehadiran mereka yang kerap mengantongi tafsir Qur'an disakunya. "Kepada saya mereka membuka dan membacakan tafsir yang kemudian bertanya-tanya soal materi kandungannya," lanjut Hanif.

Tidak ada komentar: