VIVAnews –Pesan terakhir itu sederhana. Pemusik Franky Sahilatua meminta istrinya menjaga gitar miliknya. "Dia hanya punya empat gitar. Dibeli dengan uang sendiri,” ujar Harwantiningrum, sang istri.
Gitar itu adalah hidup Franky. Ke mana pun sang pemusik itu pergi, gitar itu selalu bersamanya.
Pada Rabu 20 April 2011, Franky pergi menuju keabadian, setelah lama menderita kanker sumsum tulang belakang. Dia menemui maut dengan tenang, di tengah haribaan keluarga, di RS Permata Hijau, Jakarta Selatan. Saat ajal menjelang, Franky masih mendengar suara anaknya di Singapura, melalui sambungan telepon.
Harwantiningrum, atau akrab disapa Antiq, sangat kehilangan. Dia bertekad menjaga gitar warisan Franky itu. “Bagaimana sulitnya hidup kamu nanti, jangan dijual. Kalau dipinjamkan silakan segera dikembalikan”, begitu kata Franky kepada Antiq. “Sesuai amanatnya, saya akan simpan gitar itu,” ujar Antiq kepada VIVAnews, Kamis, 21 April 2011, di rumah duka di Bintaro, Tangerang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar