VIVAnews - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto mengatakan maraknya aksi terorisme dan peledakan bom disebabkan lemahnya sistem hukum di Indonesia.
Selama ini, Sutanto menjelaskan, BIN kesulitan dalam menangani aksi terorisme. Karena BIN hanya bisa identifikasi pelaku tanpa bisa menindaklanjuti ke proses hukum.
"Mungkin hukumnya lemah. Kalau menganjurkan saja, hukum kita tidak bisa menjangkau," kata Sutanto, di kantor Menko Polhukam, Jakarta, Jumat, 15 April 2011.
Sutanto kemudian membandingkan dengan sistem intelijen di Inggris, yang bisa menjadikan rekaman penyadapan sebagai alat bukti di persidangan.
"Kalau di Indonesia harus dua alat bukti dan itu pun harus benar-benar meyakinkan hakim," jelas Sutanto yang juga mantan Kapolri ini.
Ledakan bom, terjadi Jumat siang di Masjid Mapolresta Cirebon, Jawa Barat. Bom yang diduga dilakukan pelaku bom bunuh diri ini terjadi menjelang Salat Jumat.
Setidaknya 28 korban luka-luka akibat ledakan, yang kini mendapat perawatan intensif. Salah satu korban luka termasuk Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco. Sedangkan satu korban tewas diduga sebagai pelaku. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar