VIVAnews - Penelitian terakhir yang dilakukan oleh lembaga riset The Pew Internet & American Life Project, mengungkapkan fakta yang mengejutkan: 46 persen anak berusia 12 tahun di Amerika Serikat sudah bergabung dalam jejaring sosial.
Selain itu, 73 persen remaja berusia 13 sampai 17 tahun mengaku telah memanfaatkan situs jejaring sosial, termasuk Facebook.
Padahal, belakangan ini telah terjadi tren di mana penjahat dunia maya (cyber criminal) beralih melakukan serangan dari model konvensional, mengirimkan virus via email atau menanam script berbahaya di website. ke metode terkini, yakni dengan melakukan penipuan di situs media sosial.
Pada laporan terakhir, Symantec, perusahaan spesialis keamanan menyebutkan, dari seluruh penipuan yang terjadi di seluruh media sosial yang ada, sebanyak hampir 95 persennya terjadi di dua situs jejaring terkemuka yakni Facebook dan Twitter.
Ironisnya, pengguna anak-anak atau remaja merupakan target yang paling mudah diserang.
Padahal, belakangan ini telah terjadi tren di mana penjahat dunia maya (cyber criminal) beralih melakukan serangan dari model konvensional, mengirimkan virus via email atau menanam script berbahaya di website. ke metode terkini, yakni dengan melakukan penipuan di situs media sosial.
Pada laporan terakhir, Symantec, perusahaan spesialis keamanan menyebutkan, dari seluruh penipuan yang terjadi di seluruh media sosial yang ada, sebanyak hampir 95 persennya terjadi di dua situs jejaring terkemuka yakni Facebook dan Twitter.
Ironisnya, pengguna anak-anak atau remaja merupakan target yang paling mudah diserang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar