VIVAnews - Misteri crop circle di Berbah, Sleman, DIY mulai terkuak. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menemukan bukti bahwa pola aneh di area persawahan itu adalah buatan manusia. Hasil yang diperoleh LAPAN bersesuaian dengan penelitian Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang tak menemukan bahan radioaktif di lokasi.
Salah satu bukti bahwa itu adalah buatan manusia bisa dilihat dari kualitas hasilnya. "Ini kita lihat sampai ada akar yang tercerabut. Kalau ini kita lihat tidak simetris. Malah dia acak," kata peneliti astronomi LAPAN, Nizam Ahmad.
Masyarakat diminta rasional, tak lantas menghubung-hubungkan fenomena yang dianggap aneh dengan kedatangan UFO (unidentified flying object). Dijelaskan Nizam, hingga saat ini tak ada bukti ilmiah adanya UFO.
"Selama ini hanya testimoni, yang di gembar-gemborkan. UFO yang katanya ada di Area 51, yang ditutupi oleh pemerintah Amerika Serikat. Ternyata, tidak ada bukti ilmiah atas itu."
Demikian juga dengan alien atau mahluk asing luar angkasa. Selama ini keberadaan makhluk yang selalu digembor-gemborkan itu juga tidak didukung bukti sahih.
Diceritakan Nizam, memang saat ini beberapa ilmuwan yang tergabung dalam SETI (Search for Extra-Terrestrial Intelligence) terus mencari tahu apakah ada kehidupan lain di luar Bumi. Caranya, dengan mendeteksi kemungkinan ada sinyal yang dipancarkan makhluk ekstraterresterial.
"Kalau mereka mengatakan sinyal ada, cuma apakah itu sinyal makhluk cerdas, yang lebih cerdas dari kita, itu sampai sekarang masih misteri," kata Nizam. Hingga saat ini, tegas dia, SETI belum menemukan jawaban pasti.
Sementara, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Sri Kaloka meminta masyarakat hati-hati jika mendengar kata 'UFO'. "Itu bukan berarti seperti piring terbang seperti yang di dalam film, di dalamnya ada makhluk yang seperti alien, berbentuk kecil, kurus."
UFO atau dalam Bahasa Indonesia disebut benda terbang aneh (Beta) bisa berarti benda terbang tak biasa yang masih harus diselidiki kebenarannya.
"Saya sendiri belum pernah melihat UFO. Di literatur, tahun 1973 memang ada wisatawan asal Jepang di Bali, dia mengaku melihat lintasan mirip burung di depan Gunung Agung". (Laporan: Erick Tanjung, DIY | kd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar