Senin, 27 Desember 2010

Riedl: Kejar Defisit? Sulit, Tapi Peluang Tetap Ada



KUALA LUMPUR – Timnas Indonesia dituntut menang besar dengan selisih empat gol untuk bisa merengkuh gelar juara AFF Suzuki Cup untuk kali pertama. Arsitek skuad Garuda Alfred Riedl pun menyadari misi sulit yang diemban anak asuhnya.

Dwigol Safee Sali dan pemain pengganti Mohd Ashari memang telah mencoreng rekor fantastis Indonesia yang belum tersentuh kekalahan sejak penyisihan grup. Parahnya lagi, kekalahan ini dialami timnas di saat krusial, laga final.

Riedl sendiri cukup sadar dengan dampak yang harus ditanggungnya dan anak asuhnya atas kekalahan ini. Arsitek Austria ini tak menutupi kegelisahannya saat dituntut mencetak empat gol untuk bisa membalikkan keadaan.

Sebagai pelatih, Riedl memilih bersikap bijak dan tetap memotivasi anak asuhnya bahwa mereka bisa membalikkan keadaan. Masih ada 90 menit tersisa di mana Firman Utina dkk bakal tampil dengan bantuan pemain ke-12 mereka di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (19/12/2010).

”Memang, mengejar defisit empat gol bukanlah pekerjaan mudah. Tapi, untuk bisa mengejar skor 3-0 di waktu normal, kami masih bisa mengusahakannya,” aku Riedl saat menghadiri sesi konferensi pers selepas laga.

”Bagaimana pun, masih ada satu pertandingan sisa, dan kami harus berani mengambil segala risiko yang ada untuk mengejar defisit tersebut,” tandasnya seraya berharap timnya bisa mengulang sukses di babak penyisihan grup kala menekuk Malaysia 1-5.
(fit)

Tidak ada komentar: