Rabu, 04 Juni 2008

Belajar

Ketika saya masuk S-1 Tarbiyah Jurusan PAI bayangan saya waktu itu masa depan saya akan jadi guru agama, karena sebagai orang kampung yang namanya guru adalah status sosial yang punya “derajat” tinggi. Meski saat itu lagu Umar Bakri-nya Iwan Fals sering saya dengarkan.

Pendidikan bagi saya adalah aset masa depan. Pendidikan merupakan elemen terpenting dalam regenerasi sebuah bangsa. Tanpa pendidikan yang memadai hanyalah akan menghasilkan generasi mendatang yang lemah dan makin tertinggal dari negara lain.

Profesor Toshiko Kinosita mengemukakan bahwa sumber daya manusia Indonesia masih sangat lemah untuk mendukung perkembangan industri dan ekonomi. Penyebabnya karena pemerintah selama ini tidak pernah menempatkan pendidikan sebagai prioritas terpenting. Tidak ditempatkannya pendidikan sebagai prioritas terpenting karena masyarakat Indonesia, mulai dari yang tingkat awam sampai politisi dan pejabat pemerintah, hanya berorientasi mengejar uang untuk memperkaya diri sendiri dan tidak pernah berfikir panjang (Kompas, 24 Mei 2002).

Pendapat Guru Besar Universitas Waseda Jepang tersebut sangat menarik untuk dikaji mengingat saat ini pemerintah Indonesia sudah melirik pendidikan sebagai investasi jangka panjang, setelah selama ini pendidikan terabaikan. Salah satu indikatornya adalah telah disetujuinya oleh MPR untuk memprioritaskan anggaran pendidikan minimal 20 % dari APBN. Pembebasan biaya pendidikan tingkat dasar 9 tahun. Langkah ini merupakan awal kesadaran pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka panjang.

Ya, ternyata ketika saya tamat dari S-1 Jurusan PAI ini ternyata tidak bisa maksimal untuk mendistribusikan ilmu yang saya peroleh, akhirnya saya harus mengejar materi pendidikan yang lain yaitu Bahasa Inggris melalui pendidikan non formal. Dari sinilah “jalan” hidupku mulai tampak. Sehingga saya harus menekuni dunia kursus.

Saya mengelola kursus Bahasa Inggris EECC Pare Kediri, sejak tahun 1992 dengan bekal hasil kursusan, kemudian mengembangkan di Kudus dan Jepara, akhirnya tahun 2002 saya masuk program S-2 Pendidikan Bahasa Inggris, tapi tahun 2001 saya mengikuti S-2 konsentrasi Islamic Studies sama-sama di Unisma Malang. Mengikuti S-2 Bahasa Inggris karena tuntutan profesi dan Alhamdulillah tahun 2005 bisa selesai.


2 komentar:

Saham mengatakan...

Saya setuju sekali bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang karena bisa memberikan hasil di masa depan.

Unknown mengatakan...

Kapan Indonesia mau maju anggaran pendidikan aja sedikit. Sebaiknya pemerintah itu lebih perhatian kepada pendidikan. Karena pendidikan adalah modal kebangkitan bangsa.
oiya pasang widget infogue.com. Bisa nambah pengunjung lho.
kayak diblog gue
http://pendidikan.infogue.com/belajar